Rabu, 29 Juni 2011

Hadist Qudsi

Sekelumit perkenalan dengan para penyusun kitab hadits yang menjadi sumber pengambilan hadits-hadits qudsi ini – Bagian 1
Dikutip dari buku hadits qudsi, penterjemah Muhammad Zuhri. Penerbit CV Toha Putra Semarang. (1982:10-12)
Imam Malik ra
Ia adalah Abu Abdillah Malik bin Anas Al Ashbuhi Imam Madinah. Dilahirkan pada tahun 95 H dan meninggal di Madinah tahun 179 H. Dengan demikian ia berusia 84 tahun.
Ia adalah Imam Hijaz bahkan imam manusia dalam fiqh dan hadits. Dan cukup sebagai kemegahannya adalah Imam Asy Syafi’I ra adalah muridnya.

Ia belajar dari Ibnu Syihab Az Zuhri, Yahya bin Sa’id Al Anshari, Nafi’ maula Ibnu Umar ra dan lain-lain. Ia menjadi tempat belajar dari orang-orang yang tidak terhitung banyaknya antara lain Asy Syafii, Muhammad bin Ibrahim bin Dinar, Ibnu Abdur Rahman Al Makhzumi, Abdul Aziz bin Abu Hasim mereka ini dipandang sebagai teman-temannya. Ma’in bin Isa Qazzaz, Abdul Malik bin Abdul Aziz Al Majisyun, Yahya bin Yahya Al Andalusi, Abdullah bin Maslamah Al Qa’anbi, Abdullah bin Wahab, Ashbu’bin Faraj, mereka adalah guru-guru Al Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tarmidzi, Ahmad bin Hambal, Yahya bin Ma’in dan imam-imam hadits lain.
At Tarmidzi meriwayatkan dalam kitab Jami’nya dari Abu Hurairah ra berkata:
Rasulullah saw bersabda:


يُوْشِكُ النَّاسُ اَنْ يَضْرِبُوْااَكْبَادَاْلاِبِلِ يَطْلُبُوْنَ الْعِلْمَ فَلاَ يَجِدُوْنَ اَحَدًَااَعْلَمَ مِنْ عَاِلمِ الْمَدِيْنَةِِ


Artinya: “Manusia hampir-hampir mengorbankan hati onta (sulit sekali) untuk mencari ilmu dan mereka tidak menjumpai orang yang lebih pandai daripada orang alimnya Madinah”.
Menurutnya hadits ini hasan.
Abdul Razzaq dan Sufyan bin Uyainah berkata: bahwa orang tersebut adalah Malik bin Anas.
Malik ra berkata: “Sedikit yang mana saya mencatat ilmu daripadanya meninggal sehingga ia datang dan meminta fatwa kepadaku.

Pada suatu hari ia berhadits dari Rabi’ah bin Abu Abdit Rahman lalu kaum itu minta tambahan haditsnya. Ia berkata:”Apakah yang kamu perbuat dengan Rabi’ah padahal ia masih tidur pada kain bayi!”
Lalu Rabiah datang dan ditanya: ”Kamu Rabi’ah yang mana Malik mengambil hadits dari padamu?”
Ia menjawab: “Ya”. Ditanyakan kepadanya: “bagaimana bagianku padamu Malik? Padahal kamu belum memberi bagian pada dirimu?” Ia menjawab: “Tidakkah kamu mengetahui bahwa seonggok kekuasaan lebih baik dari pada satu muatan ilmu?”

Malik ra sangat mengagungkan ilmu. Apabila ia mau berhadits maka dia wudhu lalu duduk dengan terhormat dan wibawa dan menggunakan minyak harum.
Ia seorang yang berwibawa. Sebagian orang-orang Madinah berkata:


يَدَعُ الْجَوَابَ فَلاَ يُرَاجِعُ هَيْبَةًَ.وَالسَّائِلُوْنَ نَوَاكِسُ اْلاَذْقَانِ
اَدَبُ اْلوِقَارِوِعَزُّسُلْطَانٍِ التُّقٰى. فَهُوَالمُطَاعُ وَلَيْسَ ذَاسُلطَانِ

Artinya:
Ia meninggalkan jawaban dan tidak mengulang-ulangnya dengan penuh wibawa.
Sedang orang-orang yang bertanya menggerak-gerakkan dagunya (tanda setuju).
Adab kewibawaan dan mulianya kekuasaan adalah ketakwaan.
Ia ditaati padahal tidak mempunyai kekuasaan.

Yahya bin Sa’id Al Qaththan berkata: “Di dalam kaum itu tidak ada orang yang lebih shahih haditsnya daripada Malik”, Asy Syafii ra berkata: “Apabila menyebut ulama maka Malik adalah bintangnya”.
Diriwayatkan bahwa Mansur melarang Malik dari periwayatan hadits tentang perceraian orang yang dipaksa, kemudian orang yang bertanya itu membuat tipu daya.
Lalu Malik meriwayatkan dikalangan orang banyak:


لَيْسَ عَلٰى مُكْرَهٍِ طَللاَقٌُ


Artinya: “Tidak ada perceraian atas orang yang dipaksa”.
Lalu Malik dipukul dengan cemeti namun ia tetap tidak mau meninggalkan periwayatan hadits.

Ketika Harun Ar Rasyid menunaikan ibadah haji. Harun mendengar Muwaththa’ dari Malik, dan Harun memberinya 3.000 dinar. Kemudian Harun berkata kepadanya: “Seyogyanya bagimu untuk keluar (dari Madinah=pen) bersama kami, karena saya sungguh ingin membawa manusia kepada Muwaththa’; sebagaimana Utsman ra membawa manusia kepada Al Qur’an”. Ia (Malik) menjawab: “Adapun membawa manusia kepada Muwaththa’ adalah tidak ada jalan, karena para sahabat Nabi SAW telah bertebaran di beberapa Negara seperti penduduk Mesir, sedangkan Nabi SAW telah bersabda:


احْتِلاَفُ اُمَتِىْ رَحْمَةٌٌ

(Perbedaan umatku adalah rahmat).
Adapun keluar bersamamu maka tidak ada jalan. Juga Rosulullah bersabda: “Madinah itu lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Inilah dinar-dinar kamu sebagaimana sedianya. Saya tidak mengutamakan dunia dari pada Madinah Rasulullah SAW (Madinah)”.

Asy Syafii ra berkata: “Saya melihat tempat air minum kuda-kuda Khurasan, dan keledai Mesir yang mana belum pernah saya melihat kuda dan keledai yang lebih baik dripadanya. Saya berkata kepadanya: “Alangkah baiknya”. Ia (Malik) berkata: “Ia adalah hadiah dari saya untukmu”. Saya berkata kepadanya: “Biarkanlah untukmu hewan itu untuk kau naiki”. Ia menjawab: “Sesungguhnya saya malu kepada Allah manakala saya menginjak tanah yang di dalamnya ada Rasulullah SAW dengan naik hewan (kendaraan)”.
Riwayat hidupnya sangat panjang. Semoga ia selalu mendapat rahmat Allah, Amin.


Download file di sini.

Rabu, 15 Juni 2011

Facebook Losing Millions of Users

Over the past month, there have been several national publications that have been reporting on the decline in user on the infamous social networking site Facebook. In response to the growing reports, Facebook released the following statement.
"From time to time, we see stories about Facebook losing users in some regions. Some of these reports use data extracted from our advertising tool, which provides broad estimates on the reach of Facebook ads and isn't designed to be a source of tracking the overall growth of Facebook. "
Recently, CNN interviewed social media expert and author Paul Gillin about the sudden decline in the social media outlet that has changed our lives more than we know. Gillin doesn't agree with Facebook's claim that these reports are inaccurate based off of their methodology stating, 
"Facebook has never criticized the methodology before. The fact is that the methodology that was used to determine these numbers has been consistent and has shown about a 4% decline in U.S. membership over the last month."
So if not for the inaccurate methodology, and Facebook really is losing ground, what could be the possible factors? 

College Graduates: Originally, Facebook was actually limited to college students.  You needed an active college email address to become a member. College age students also now make up a vast majority of the active users on Facebook. So why would they delete their accounts? Graduation! Each year, Facebook experiences a loss of users due to the fact that students who are graduating college are on the job hunt, and don't want potential employers seeing pictures of them doing keg stands on the internet.

Privacy and Bullying Concerns: There is a growing number of parents that are concerned with their children being on the internet and having pictures and tons of information about them out there for anyone to see. The trend has been parents refusing to let their children even be part of Facebook until they are of legal age. Bullying online has also become a growing concern for children and parents alike. Access to a child's interests and every move is perfect ammunition for bullies to hound and badger fellow classmates online.

Law of Diminishing Returns: Facebook has reached every nook and cranny of the world, especially the United States.  Over half of the U.S. population has a Facebook account currently, meaning the room for growth has started to hit it's sealing meaning Facebook has had to focus on expanding overseas to other markets.

Spam: We all have experienced this in some way or another on Facebook. We don't want to see our friends high scores on Farmville or Mafia Wars 30 times in an hour. Facebook has started to implement privacy and publishing restrictions customizable by individual users as to what is posted on their wall or Status Feed to help reduce this, but it's inevitable to continue.

So our fellow Facebook junkies, what do you credit for the diminishing users on the world's #1 social media site?