Ada empat kesempatan (Syaikh Wahid bin ‘Abdissalam Baali (2012, hal 136-137) bagi bangsa jin untuk memasuki jasad manusia:
- Pada saat ketakutan yang mencekam (sangat),
- Pada saat marah (emosional),
- Pada saat benar-benar lengah (misal melamun),
- Pada saat diselimuti oleh nafsu syahwat.
Jika seseorang mengalami salah satu dari keempat keadaan di atas, maka memungkinkan bagi syaitan untuk masuk ke dalam tubuhnya, kecuali dia berdzikir kepada Allah saw atau dalam keadaan berwudhu, sehingga bangsa jin tidak akan bisa masuk ke dalam tubuhnya.
Rasulullah meruqyah (mengobati dengan membaca ayat-ayat Al qur’an atau doa-doa) sahabat-sahabatnya dengan bacaan:
لّٰلهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ اْلبَأْسَ، وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِيْ، لاَ شِفَاءًَ إِلاَّشِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا.
“Ya Allah, Tuhan segenap manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan dari-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit” (hal. 190).
Sumber: Syaikh Wahid bin ‘Abdissalam Baali (2012). Sihir dan guna-guna serta tata cara mengobatinya menurut Al qur’an dan As-sunnah. Pustaka Imam Asy-Syafi’I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar